Gambar: Manase Tabuni (tengah) |
“ULMWP juga mengklarifikasi bahwa tidak ada ‘Pemerintahan Sementara’ dan ULMWP adalah badan perwakilan seluruh rakyat Papua.” kata Manase Tabuni dikutip Cepos (08/09/2023) dan media internasional Radio New Zealand (06/09/2023).
“ULMWP also wants to clarify that there is no 'Interim Government' and ULMWP is a representative body for all Papuans,” Tabuni said.
Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh beberapa orang peserta yang turut hadir pada KTT II ULMWP di Port Vila Vanuatu yaitu Jefri Wenda dan Warpo Wetipo. Mereka secara gamblang mengatakan bahwa Pemerintah Sementara secara resmi GUGUR di KTT ULMWP di Vanuatu (04/09).
Jefri Wenda pun mengatakan kepemimpinan Benny Wenda sejak 2017 - 2023 telah gagaldan tidak membawa kemajuan perjuangan apapun.
Struktur Kepengurusan
Berikut adalah struktur pengurus baru ULMWP versi KTT II ULMWP (1) Menase Tabuni – Presiden, (2) Octo Mote – Wakil Presiden, (3) Markus Haluk – Sekretaris, (4) Benny Wenda – Urusan Luar Negeri, (4) Buchtar Tabuni – Ketua Dewan Legislatif dan (5) Apolos Sroyer – Ketua Dewan Yudikatif.
Manase Tabuni dan MOU Indonesia
Manase Tabuni adalah salah satu orang diantara oknum-oknum orang Papua yang telah mengatasnamakan bangsa Papua melakukan penandanganan nota kesepahaman "Jeda Kemanusian Dialog" dengan Negara Kolonial Indonesia (NKRI) di Jenewa pada November 2022, termasuk Markus Haluk, Daniel Randongkir, Dorman Wandikbo (GIDI), Benny Giyai (KINGMI) dan Timotius Murib (ketua MRP).
Hal ini diketahui belakangan setelah dokumen rahasia di-tandatangani terbongkar pada Desember 2023.
Dokumen lengkap MOU dialog-jeda kemanusian nya bisa download di sini
Baca juga:
- Manashe Tabuni dan Markus Haluk, dengan Pejabat NKRI ke Jenewa Batalkan Kunjungan PBB ke West Papua
- Octovianus Mote “Dalang” di Balik Potensi Kehancuran Perjuangan Papua Merdeka
Tidak ada komentar
Posting Komentar