Foto: Erik Walela (Facebook) |
Artikel -- Karl Max dan teori Marxisme sosialisme adalah ideologi ilmiah, dan berkaitan dengan teori sosialisme berlaku umum dan universal. Karena sosialisme dalam konteks Eropa saat itu muncul sebagai anti tesis kapitalisme. Hal yang secara substantif berbeda adalah ideologi ilmiah sosialisme itu digunakan dalam konteks ideologi politik. Karena ideologi politik Marxisme-Leninism itu lahir di Rusia, oleh presiden Lenin untuk kepentingan ideologi Komunisme. Ada perbedaan mendasar, di sini Lenin menolak ide tantang agama, karena agama dianggap sebagai alat kapitalisme. Inti dari ideologi sosialisme-komunisme adalah menolak masyarakat kelas, sebagaimana disebut oleh Karl Marx supra-struktur dan infrastruktur, kemudian dilengkapi oleh Marvin Harris dengan struktur. Jadi, supra-struktur, struktur dan infrastruktur. Lenin tolak ini, dan menekankan pentingnya, infrastruktur, dan menciptakan masyarakat tanpa kelas. Konsep terakhir ini diadopsi oleh negara-negara Amerika Lantin, seperti Cuba, Bolivia, dll. Tetapi mereka menolak gagasan Sosialisme-Komunisme tanpa agama.
Hampir semua negara-negara Amerika Lantin adalah Katolik dan protestan, tetapi mereka ingin menciptakan masyarakat tanpa kelas. Cina juga menganut ideologi politik Marx-Lenin itu, tetapi itu hanya tingkat retorika politik ideologis saja, fakta hari ini Cina menjadi kapitalisme terbesar dunia.
Partai Buruh baik di Inggris maupun di negara-negara lain seperti Australia, Selandia Baru dll itu berbeda dari ideologi politik Sosialisme-Komunisme ala Marx & Lenin. Penekanan partai buruh adalah lebih kepada hak-hak, keadilan dan demokrasi. Tetapi, mereka masih mempertahankan masyarakat kelas: Suprastruktur, struktur, dan infrastruktur, tidak seperti ideologi politik Marx hilangkan kelas-kelas itu dan bangun komunitas tanpa kelas. Partai buruh juga masih mempertahankan agama mereka sebagai sebuah institusi moral umat manusia.
Maka, keliru kalau ada oknum-oknum aktivis Papua klaim diri sebagai penganut aliran ideologi Marxisme disamakan dengan ideologi partai buruh. Hukum-hukum dasar dari masing-masing ideologi politik itu berbeda.
Demikian juga ideologi Sosialisme-Komunisme ala Karl Marx dan Lenin tidak bisa disamakan dengan Sosialisme Melanesia. Ini juga kekeliruan besar. Pastor Walter Lini pendiri negara Vanuatu (founding father) membangun ideologi nasionalisme Vanuatu dengan Sosialisme Melanesia. Itu sama sekali tidak berdasarkan pada ideologi Sosialisme ala Karl Marx, Fredrich Engel dan Lenin. Pastor Lini membangun ideologi berdasarkan budaya dan adat istiadat Melanesia.
Sosialisme Melanesia BUKAN SOSIALISME ala Marx, Engel dan Lenin. Ideologi Sosialisme Melanesia sebagai ideologi negara Vanuatu itu berbasis pada kultur Melanesia yang saling memberi, mengasihi, bersolidaritas, dan kebersamaan mereka. Sosialisme Melanesia mendasari prinsip-prinsip Melanesia sendiri. Sosialisme Melanesia sudah ada jauh sebelum terjadi kontak orang Melanesia dengan bangsa Eropa, dan juga jauh sebelum Sosialisme ala Karl Max muncul. Sosialisme Melanesia didasarkan pada nilai-nilai hidup Melanesia. Nilai-nilai Melanesia adalah Sosialisme dan Komunalisme, berlawanan dengan kapitalisme dan individualisme. Kontradiksinya (Sosialisme versus Kapitalisme, Komunalisme versus Individualisme). Ideologi Lini tentang komunisme berbeda dari komunisme ala Karl Marx. Menurut Lini komunisme Melanesia sebagai berikut:
“Communalism is ‘based on an awareness of the community where the individual was not to consider himself or his private interests taking precedence over the general inter ests of the community… Giving was based on one’s ability to do so. Receiving was based on one’s need.” (Premdas, 1987: 109).
Artinya: “Komunalisme ‘didasarkan pada kesadaran masyarakat di mana individu tidak menganggap dirinya atau kepentingan pribadinya lebih diutamakan daripada kepentingan umum masyarakat ... Memberi didasarkan pada kemampuan seseorang untuk melakukannya. Menerima didasarkan pada kebutuhan seseorang.”
Ideologi sosialisme Melanesia terinspirasi dari tiga sumber:
- Pertama, filsafat hidup dalam budaya Melanesia adalah sosialisme yang berdasarkan prinsip resiprositas, orang-orang hidup dengan saling memberi dan menerima dalam kehidupan sehari-sehari. Prinsip resiprositas membangun dan mempertahankan solidaritas dan komunalisme.
- Kedua, filsafat Melanesia Way yang dikembangkan oleh Bernad Narokobi di Papua New Guinea dapat terinspirasi membangun ideologi nasionalisme Vanuatu, Sosialisme Melanesia. Beberapa tokoh pejuang Vanuatu yang kuliah di Papua New Guinea terlibat dengan teori filsafat Melanesia Way, dan setelah kembali membangun Sosialisme Melanesia di Vanuatu.
- Ketiga, pengaruh agama kristen dengan hukum kasih menjadi salah satu inspirasi, karena Lini sendiri dididik dan sekolah dalam doktrin lingkungan gereja kemudian menjadi seorang pendeta.
Tiga sumber itu terintegrasi dan kemudian terbentuk menjadi ideologi nasional.
Maka sosialisme Melanesia, baik di West Papua, PNG, Vanuatu, Salomon, Fiji, Kanaki, Bougenville itu berasal dari budaya Melanesia itu sendiri, sebagaimana yang di-rumuskan Prof. Karoba dan Wenda dalam (Demokrasi Kesukuan).
New Guinea Land, 03/04/2023
Erik Walela
Penulis adalah pejuang kemerdekaan West Papua.
Sumber: Status Facebook
Tidak ada komentar
Posting Komentar